Rabu, 25 Juli 2007

YAPKEMA Bangun Ekonomi Sejak Usia Dini




Salah satu terobosan baru yang sedang dibangun Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat (YAPKEMA) dalam rangka menggalakkan ekonomi rakyat Kabupaten Paniai dengan memperhatikan anak didik, mulai dari tingkat SD, SLTP hingga SLTA. YAPKEMA telah membentuk lima kelompok masing-masing di wilayah Kebo dan Paniai Barat, dengan memberikan bibit ternak ayam dan bebek agar anggota kelompok yang terdiri dari anak-anak usia dini itu bisa belajar berorganisasi, tabung-menabung dan menjual hasil ternak antara anggota kelompok itu sendiri maupun kepada konsumen lain.

"Ini sangat penting", ujar Direktur YAPKEMA, Hanock Pigai belum lama ini di Nabire.

Kalau kita mau bangun ekonomi rakyat, ujarnya, maka teori dan prakteknya kita harus tanam mulai dari usia dini. Kalau kita ajak masyarakat kembali ke kebun setelah menjadi dewasa, jangan harap, masyarakat itu tidak akan kerjakan ajakan itu. Maka kalau mau membangun masyarakat yang mandiri dan memiliki wawasan untuk wiraswasta, maka mulai dari anak kecil.

Ingatan peristiwa-peristiwa pada masa kecil merupakan salah satu intuisi yang sangat kuat
untuk diingat dalam memori setiap otak manusia. Seseorang yang pada masa-masa kecil suka menonton orang bermain gitar atau bernyanyi, maka setelah menjadi besar, ia akan mencoba meniru kembali apa yang ia pernah saksikan pada masa-masa kecil. Oleh karenanya, apabila orang lain mulai mengajak untuk mengerjakan sesuatu yang ia pernah alami atau saksikan pada masa-masa kanak-kanak (muda), maka hal itu akan cepat dilaksanakan dan akan mudah diikuti.

Begitupun dalam membangun ekonomi rakyat, mestinya dimulai dari apa yang ia bisa kerjakan dan kelolah. Tidak hanya karena mau ‘tadah' bantuan sehingga setiap warga ingin mendirikan koperasi misalnya. Koperasi itu tidak akan berjalan maksimal, sehingga disitu butuh dukungan dan bimbingan dari lembaga yang berkompoten dibidangnya.

Ujar Pigai, kecuali kalau kelompok atau orang perorang itu punya bayangan pengalaman di masa lalu akan pentingnya berkoperasi, pentingnya simpan pinjam, pentingnya musyawarah untuk mufakat, pentingnya berdemokrasi dan lain sebagainya.

Lanjutnya, masyarakat pedalaman Paniai sudah mempunyai modal besar yaitu bertani dan beternak. Dari moyangnya sudah membudaya. Hanya saja setelah pemerintahan mulai hadir dengan berbagai tawaran globalisasi yang ‘ngebeng' dibelakangnya, masyarakat sudah mulai lupa dengan tradisi masa lalu. Kebun mereka ada di kantor-kantor. Kebun mereka ada di pejabat-pejabat. Disitulah butuh kerja keras, baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mencoba secara pelan-pelan untuk membalikkan image berharap kepada image berjuang dengan mengeluarkan keringat. Dengan adanya modal itu, yaitu bertani dan beternak, masyarakat sudah bisa berdaya upaya sendiri untuk membangun kehidupan ekonomi mereka.

Dalam rangka itu, salah satu upaya / program yang sedang digalakkan YAPKEMA yang menjadi tawaran program pembangunan untuk membangun ekonomi rakyat di wilayah pedalaman Paniai adalah dengan membentuk kelompok-kelompok usaha bagi pelajar usia dini.

Kata Pigai, bila program yang sedang diemban di Kebo dengan Paniai Barat itu berhasil, maka akan dicoba dikembangkan di wilayah lain. Kepada kelompok yang sudah terbentuk, sudah diberikan dukungan moril dan materil dan ini juga menjadi tawaran kepada pemerintah daerah untuk turut memperhatikannya.

Tidak ada komentar: